rrshintaLianH. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Welcome to My Blog :)

Pages

cuplikan :)

Tutup mata kita. Tutup pikiran kita dari carut-carut kehidupan. Mari berpikir takjim sejenak, banyangkan saat ini ada satu malaikat bersayap indah datang kepada kita, lantas lembut berkata : "Aku akan memberikan kau kesempatan hebat. Lima kesempatan untuk bertanya tentang RAHASIA KEHIDUPAN, dan aku akan menjawab langsung sekarang. Lima pertanyaan. Lima jawaban. Apakah pertanyaan pertamamu?"maka apakah kita akan bertanya : Apakah CINTA itu? Apakah hidup ini adil? Apakah kaya adalah segalanya? Apakah kita memiliki pilihan dalam hidup? Apakah makna kehilangan?


Malaikat bersayap menjawab :
1. Pertanyaan pertama
"CINTA adalah Kamu MENCINTAINYA, ketika kamu MENERIMA KESALAHAN DIA, karena itu adalah bagian dari kepribadiannya. Ketika kamu RELA MEMBERIKAN HATIMU, KEHIDUPANMU, BAHKAN KEMATIANMU. Ketika HATIMU HANCUR TERCABIK BILA IA SEDIH, dan BERBUNGA BILA IA BAHAGIA. Ketika kamu MENANGIS UNTUK KEPEDIHANNYA, Biarpun ia cukup tegar menghadapinya. Ketika kamu tertarik pada orang lain, tetapi kamu masih SETIA bersamanya. Cinta adalah PENGORBANAN, MENCINTAI berarti MEMBERI DIRI.
CINTA adalah KEMATIAN ATAS EGOISME dan EGOSENTRISME. Kadang itu menyakitkan, tetapi itulah harga yang harus dibayar untuk sebuah CINTA. Karena cinta membuat KETIDAKSEMPURNAAN menjadi SEMPURNA"

2. Pertanyaan ke dua
"Hidup ini adil, karena  diciptakan oleh Tuhan yang maha adil. Sedangkan dunia  bisa tidak adil, karena di dalam dunia bukan cuma Tuhan yang berperan tapi juga manusia. Manusia sering tidak memahami hukum alam. Hukum alam adalah sesuatu yang pasti. Orang yang melakukan kebaikan akan mendapat kebaikan, begitu juga orang yang melakukan keburukan akan mendapat keburukan. Tapi kapan terjadinya, ada time of respon, ada tenggat waktu, ada jarak.

Ada 4 faktor yang membuat munculnya anggapan bahwa hidup ini tidak adil :
a. Karena hanya melihat akhirnya saja.
Misalnya, kita mempertanyakan mengapa seorang penyanyi dibayar mahal hanya untuk menyanyikan beberapa buah lagu?. Kita tidak melihat proses yang ia lalui untuk menjadi/mencapai seperti itu. Kita hanya melihat hasil akhirnya saja.
b. Karena tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, hanya melihat luarnya saja.
Misalnya, kita melihat rumah tangga seseorang sangat harmonis, padahal pasangan tersebut sedang mencari cara agar tidak bercerai. Kita melihat keluarga kerajaan hidup enak dan bahagia. Padahal belum tentu. Ingat Lady Diana, ia menderita bulimia kaerna stres, hidupnya pun berakhir dengan tragis.
c. Karena hanya melihat apa yang terjadi di jangka pendek. Cerita belum selesai tapi kita sudah menyimpulkan.
Misalnya, kita menganggap orang yang korupsi jadi kaya, kalaupun dihukum ringan.  Cerita belum selesai. Jangan cepat-cepat menyimpulkan bahwa koruptor itu sudah menjadi pememang. Walau selamat dari hukum manusia (formal konsekuensi), tapi sepanjang hidupnya dia akan melekat dipandang sebagai koruptor.
d. Karena tidak bisa membedakan apa yang disebut “formal konsekuensi” dengan “natural konsekuensi”.  Formal konsukensi adalah hukum dari manusia, sedangkan natural konsekunesi adalah hukum dari alam.
Misalnya, karyawan yang berbuat curang tidak mendapat sanksi dari atasannya, atau pasangan suami istri ada yang selingkuh tapi didiamkan saja oleh pasangannya. Kita tidak melihat adanya formal konsekuensi dalam contoh tersebut, tapi percayalah naturalkonsekuensi akan terjadi karena ada ‘tangan’ Tuhan disana.

Percayalah bahwa hidup ini adil, karena diciptakan oleh Tuhan yang maha adil. Dan Tuhan melengkapinya dengan hukum alam. Bukalah hati dan pikiran untuk melihat hukum alam tersebut."

3. Pertanyaan ke tiga
"Tentu saja tidak salah bila seseorang kaya, tidak salah. Harus malah. Kita berbicara tentang konteks kekayaan yang sering kali membuat orang lain lupa dan berdarah-darah mengejarnya. Membabat semua hambatan yang ada sekalipun itu membuat orang lain terluka, yang paling baik dari pilihan adalah menjadi kaya dan bahagia. Tetapi ini berarti tak selamanya kaya membuat kita bahagia, karena terlanjur sering membuat kita merasa di dera. Kekayaan adalah sesuatu yang membuat kita semakin haus mencari nya. Semakin ingin mengikatnya dan tak pernah habis merasa cukup. Sejati nya, kaya tak mampu menjadi jawaban atas kekeringan hati, tak mampu menjadi jawaban atas kenapa aku masih sendiri.

Kebahagiaan karena merasa cukup untuk menerima adalah satu bentuk kekayaan yang hakiki. Karena merasa tak pernah kurang. Merasa setiap kali ia membutuhkan maka Allah SWT memberikan. Perasaan tulus itu ternyata yang mampu membeli ketulusan pula, tulus ikhlas dengan apapun yang dialami dan diterima dalam hidup, bukan dengan jalan membuat orang lain susah, tapi dengan membuat orang lain pun turut bahagia."

4. Pertanyaan ke empat
"Selalu saja ada pilihan dalam hidup. Selalu saja ada lakon-lakon yang harus kita jalani. Tapi, seringkali kita berada dalam kepesimisan, kengerian, keraguan, dan kebimbangan-kebimbangan yang kita ciptakan sendiri. Kita sering terbuai dengan alasan-alasan untuk tidak mau melangkah, tidak mau menatap hidup. Karena hidup adalah pilihan, maka, hadapilah itu dengan gagah. Dan karena hidup adalah pilihan, maka, pilihlah dengan bijak. Hidup memang penuh dengan teka-teki dan misteri. Tapi sebagai orang bijak, pilihan harus diambil dengan ketulusan hati nurani. DAN JANGAN MENYESAL.karena gak ada orang yang sukses di muka bumi ini, tanpa pilihan-2 hidup yang salah. Bila ingin jadi pohon besar siaplah diterpa angin dan badai. Jiika tidak jadilah rumput yang hidup dibawah pohon besar. Namun kau akan selalu diinjak-injak orang. Jika tidak ingin ditumbangkan angin dan diinjak-injak orang, jadilah semak belukar. Namun suatu saat kau akan dirabas orang Kita harus mampu bangkit kembali disetiap kegagalan dan kesalahan pilihan dalam hidup kita. Karena gak ada pilihan yang salah atau pun benar dalam hidup ini. Semua pilihan pasti ada hikmah-nya"

5. Pertanyaan ke lima
"Hampir semua orang pernah KEHILANGAN sesuatu yang berharga miliknya, amat berharga malah. Dalam ukuran tertentu, kehilangan yang kau alami mungkin jauh lebih menyakitkan. Tetapi kita tidak sedang membicarakan ukuran relatif lebih atau kurang. Pada intinya, semua KEHILANGAN itu menyakitkan. Apapun bentuk kehilangan itu, ketahuilah cara terbaik untuk memahaminya adalahselalu dari sisi yang PERGI. BUKAN sisi yang ditinggalkan, dalam kasusmu penjelasan ini akan teramat rumit kalau kau memaksakan diri memahaminya dari sisi kau sendiri yang ditinggalkan. Kau harus memahaminya dari sisi yang pergi. Kalau kau memaksakan diri untuk memahaminya dari sisimu, maka kau akan mengutuk Tuhan, hanya mengembalikan kenangan masa-masa gelap itu. Bertanya apakah belum cukup semua penderitaan yang kau alami. Bertanya mengapa Tuhan tega mengambil kebahagiaan orang-orang baik, dan sebaliknya memudahkan jalan bagi orang-orang jahat. Kau tidak akan pernah menemukan jawabannya, karena kau menilai dari sisi yang ditinggalkan. Bukankah itu yang terjadi bertahun-tahun kemudian? Kau tidak pernah bisa berdamai dengan kepergian orang-orang yang kau SAYANGI."

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar