
Ketika kita menggunakan HP untuk berkomunikasi, kita akan merasakan bahwa jarak yang dulu jauh, kini begitu dekat. Selama ada sinyal dan pulsa yang mendukung, kita hanya perlu menekan nomer yang ingin kita hubungi dan voila!, kita akan bisa mengobrol dengan sang pemilik nomer, walaupun mungkin ia sedang berada di luar kota atau luar negeri. Belum lagi adanya teknologi SMS yang memungkinkan saling berkirim pesan. Ada sejumlah orang yang lebih suka SMS-an daripada telpon. Hadirnya internet juga menyebabkan orang ingin selalu update dengan apa yang terjadi di dunia luar.
Semua kemudahan ini tidak selalu menguntungkan pengguna HP. Bayangkan jika Anda sedang tidak ingin diganggu oleh siapapun, tapi HP anda terus berdering sementara inbox Anda juga dipenuhi oleh SMS. Satu-satunya cara agar privasi kita tidak terganggu adalah mematikan HP. Tapi sanggupkah kita mengaktifkan tombol tersebut?
Sanggupkah kita mengaktifkannya sementara ketika kita melakukan hal tersebut, banyak pikiran melintas di kepala Anda. Bagaimana nanti jika orang tua menghubungi Anda, dan ternyata ada masalah penting? Bagaimana jika teman Anda mengajak Anda pergi hang out sementara satu-satunya perangkat yang paling mudah digunakan untuk menghubungi Anda adalah HP? Dan masih banyak lagi hal-hal serupa yang membuat kita tidak bisa me-non-aktifkan HP kita.
Jadi, apakah tidak ada cara lain agar orang bisa bersosialisasi sambil tetap saling menjaga privasi? Untuk sekarang, belum ada. Ketika kita sudah bersosialisasi menggunakan perangkat seperti HP yang begitu personal, satu-satunya cara untuk menjaga privasi adalah mematikannya. Dan tentu saja ketika kita mematikannya, kita jadi tidak bersosialisasi lagi dengan dunia luar (dalam hal ini, berkomunikasi dengan orang yang jaraknya jauh dengan kita menggunakan telpon/SMS/internet).
0 komentar:
Posting Komentar